Review dikit dulu.., di dalam ilmu hayati sering kita jumpai istilah-istilah seperti keanekaragaman (diversity), taxonomy, nomenclatur, fenetic, tautonim, cladistics, procariot, senobium, laminarin, dsb (dan sungguh bxk!). . .
Dan,! dasar-dasar taksonomi adalah klasifikasi, identifikasi, dan nomenklatur (tata nama).

Sip! lanjuuuutt…
Begini, pada dasarnya semua tumbuhan adalah ‘bersaudara’, yakni sama-sama dalam satu kingdom, kingdom Animalia, begitu juga tumbuhan, masih dalam satu regnum Plantae. Artinya mereka masih px ikatan persaudaraan diantara sekian banyak keanekaragaman perbedaan dibawah takson kingdom, mulai dari Divisio, Classis, Ordo, Familia, Genus, sampai Spesies. Mereka juga berukhuwah!
Taaapi, rasa-rasanya masih blm lengkap, kurang satu takson di atas kingdom, yakni takson ‘makhluk Allah’, maka Plantae+ Animalia akan tergolong sebagai ‘makhluk hidup’, sedangkan satunya adalah ‘makhluk tak hidup’ (nonhayati).
Telah kita sadari dan terima (keindahan) faktanya bahwa umat Islam saat ini bisa dikatakan mencapai diversitas yang tinggi, dari angka-angka hay’ah (lembaga) yg ada, pemikiran, perkumpulan, ikatan, pergerakan, kesatuan, partai, persatuan, dsb. Baik terbagi berdasarkan ikatan kedaerahan, kesamaan akademis, kemiripan argumen, ketunggalan cita-cita, pandangan peribadatan, dan lainnya.

UINers yg dirahmati Allah….
'Beauty in diversity', sebait jargon universal, eh UIN-iversal yg muncul dari kesadaran adanya kreasi super rapi dari berjuta-juta-juta-juta anasir kehidupan, sebuah kekuatan di luar kendali kita. Sehingga mari berucap ‘subhanAllah’ sejenak… >> SubhanAllah. . . . .
Kepada Sang Maha Pengatur ‘konspirasi simbiosa alam’, pemilik ‘Teori Yg Takkan Terpecahkan’, dan buanyak lagi ke-Akbar-an lainnya.
Sehingga, sekali lagi, di dalam kehidupan sehari-hari, kita kan berjumpa dengan banyaaak sekali perbedaan, karena itu mari perkuat fondasi mindset ukhuwah dalam framework gaya berpikir dan hidup kita. Jangan sampai melupakan takson tertinggi kita, yakni sebagai ’makhluk Allah’.

Dan!! jangan sampai melupakan kingdom kita semuanya, yakni Islam, yg tengah kita peluk dengan erat ini.
Bagaimakah caranya???!!!