Karena sang embun ingin, saat kau membuka mata di pagi hari, segala yang tampak adalah kesucian, kesegaran, kebersihan, dan keaslian, mereka menyambutmu dengan kesejukan...
Dan merekapun mengajak burung bernyanyi menghiburmu, ayam turut bersorak, dan angin-angin bersama dedaunan bertepuk bahagia. Karena terdengar merdu, sang cahaya malu-malu keluar bersama wajah kemerah-merahannya. Dia lalu menatapmu, dan mengajakmu untuk tetap bercahaya, di hatimu, matamu, pikiranmu, perasaanmu, dan tingkahmu.
Sang embun bersama lainnya, akan selalu setia menunggumu tiap pagi.
senyumlah pada mereka..
Tau gak mengapa embun hadir ke dunia saat pagi hari??
Tingkatan Ukhuwah
Tingkatan ukhuwah yang paling rendah adalah husnudzon (berbaik sangka) atau bersih hati (salamatul qalb) dan tidak melukai hati saudaranya.
Firman Allah Ta’ala, ”….dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Al-Hasyr:10)
Tingkatan ukhuwah pertengahan adalah merasakan apa yang dirasakan saudaranya, mencintai kebaikan untuk saudaranya sebagaimana mencintai kebaikan untuk dirinya sendiri. Rasulullah saw. Bersabda, “Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga mencintai untuk saudaranya sebagaimana mencintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tingkatan ukhuwah tertinggi adalah itsaar, atau mengutamakan saudaranya atas diri sendiri dalam masalah keduniaan. “….mereka (Anshar) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshar) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan….” (Al-Hasyr:9)
Dan ciri khas pemimpin sangat terkait dengan kepedulian terhadap umatnya. Kepedulian para pemimpin Islam ter-refleksi-kan pada keinginan yang kuat untuk menyelamatkan manusia dari penderitaan, bukan hanya di dunia, tetapi di dunia dan akhirat. Ketika rakyatnya menderita, miskin, tertindas, maka sikap seorang pemimpin adalah bagaimana bisa menyelamatkan rakyat dan bangsanya, bukan mencari kesempatan di atas kesempitan. Dan contoh kepedulian telah dipraktikkan oleh Rasulullah saw. dengan sempurna. Rasulullah saw. adalah manusia yang paling peduli, perhatian dan paling banyak berkorban untuk umatnya, sebagaimana disebutkan dalam surat At-Taubah ayat 128.
Betapa besarnya rasa kasih sayang Rasulullah saw. kepada manusia sehingga beliau menginginkan bahwa semuanya beriman kepada Allah dan beriman kepada ajaran Islam. Dengan demikian mereka akan terbebas dari penderitaan yang maha berat, yaitu bebas dari api neraka. Inilah risalah beliau yaitu mengajak manusia agar mereka memperoleh hidayah Islam.
Kepedulian dan khidmah (pelayanan) adalah ciri khas pemimpin sejati dalam Islam. Sedangkan dalam manajemen modern, pelayanan atau service sangat diutamakan dan menempati posisi yang sangat penting. Maka bertemulah dua nilai yang saling mengokohkan, nilai Islam dan nilai-nilai universalitas modern. Dalam Islam ada kaidah yang bersumber dari salah satu riwayat hadits, berbunyi, “Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka.” (HR. Ibnu Majah)
[Maaf, sumbernya lupa]
Game Santri
Aturannya sangat sederhana, temen-temen hanya perlu 'memakan' buku, mulai dari buku yang terkecil. Dan menghindari buku yang besar agar tidak termakan. . .
Klik refresh untuk mengulang dari awal...
Jangan lupa instal dulu flash playernya...
[Kode Etik Pergerakan], hehehe….
Alhamdulillah robbil ‘alamin, Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad….
Kita percaya, temen2 smuanya lbih menikmati kedamaian daripada yg satunya…. Maka, yok qta bangun suatu kultur estetis + etis yg bernotasi ukhuwah dan penoeh perjoeangan gotong-royong sbg karakteristik mentalitas bangsa.. we’re satuIN-donesia kawan..!!
Mgkn ini beberapa hal sbgy re-memoriam saja, bahwa ‘everthing has a rule’ n ‘all ways always have esthetics guide’….
1.Love each other coz Allah, berkompetisi dan bersemangat karena Allah.
Mungkin otak kita takkan pernah bisa berpeluk mesra dgn semua saudara qta, tapi bukankah msh ada hati, yg penuh cinta. Cinta sbgy cita rasa tiada tara, bumbu wajib penyedap hidup, unvisible wings, etc. Jgnlah kita mengorbankan kesucian hati ini di saat2 beradu otak, otak boleh saja ‘berantem’ tapi hati harus tetep sayang-sayangan dong..
2.Saling mendoakan kebaikan satu sama lainnya, duniawi wal ukhrowi.
Doa sbgy hadiah berdimensi abstrak tapi substansional, tak perlu beli, sangat mudah carasnya tapi mudah pula dilupakan. Bukankah aktivitas mendoakan adalah penanda kasih sayang? kalo qta tak menginginkan kebaikan dari ‘orang’ lain, lantas bukankah berarti kita menginginkan keburukan pda ‘mereka’..
Naudzubillah…. semoga qta terlindungi dari yg namax budaya SMS (susah melihat orang senang, dan senang melihat orang susah)…
NB: Duh betapa kerennya hati kita bila selalu mendoakan kebaikan orang lain.
3.Tidak saling membicarakan kejelekan yang lain.
Hati2 ghibah organisasi! Bukankah membicarakan sesuatu ttg orang lain yg mereka tidak senang jika tau kalo sesuatu itu dibicarakan merupakan ghibah? Dan ini mencakup banyak orang pun bxk kepentingan.. Bicarakan aja kekurangn kita sendiri (kaizenitas repairement). Keep alert thdp praduga tanpa data yg otentik.
4.Give and take
Wujud konkretnya mungkin dengan suatu jalinan kerjasama acara dan sejenisnya. Dan pun melalui sikap “saling meneladani kebaikan dan menunjukkan kebaikan msing2”, meski kebaikan disini akan bxk perspektif tapi bukankah akan tampak indah bila yg tampak selalu dan selalu kebaikan, bukan sebaliknya..
Teladani kebaikan dari siapapun dan pihak manapun serta jgn tiru kejelekan dari siapapun…
5.Kedewasaan Berorganisasi
Suatu hal yg normal bila dgn tetangga pernah ada ‘singgungan’ sedikit, tapi qta sebagai yg dewasa di rumah kita harus pandai dan bijak memberi petuah kearifan pada anak/adek kita utk tak berlebihan bermain dgn anak tetangga, maklumlah sebagai anak kecil kadang anak/adek kita bermainnya yg aneh2 dan kurang sopan.
6.Dmblyl (dan masih banyak lagi yg lainnya)
Trim’s, n be ukhuwah militant!
Taksonomi Ukhuwah (Serial: Ternyata Ukhuwah Dimana-mana Ya!)
Review dikit dulu.., di dalam ilmu hayati sering kita jumpai istilah-istilah seperti keanekaragaman (diversity), taxonomy, nomenclatur, fenetic, tautonim, cladistics, procariot, senobium, laminarin, dsb (dan sungguh bxk!). . .
Dan,! dasar-dasar taksonomi adalah klasifikasi, identifikasi, dan nomenklatur (tata nama).
Sip! lanjuuuutt…
Begini, pada dasarnya semua tumbuhan adalah ‘bersaudara’, yakni sama-sama dalam satu kingdom, kingdom Animalia, begitu juga tumbuhan, masih dalam satu regnum Plantae. Artinya mereka masih px ikatan persaudaraan diantara sekian banyak keanekaragaman perbedaan dibawah takson kingdom, mulai dari Divisio, Classis, Ordo, Familia, Genus, sampai Spesies. Mereka juga berukhuwah!
Taaapi, rasa-rasanya masih blm lengkap, kurang satu takson di atas kingdom, yakni takson ‘makhluk Allah’, maka Plantae+ Animalia akan tergolong sebagai ‘makhluk hidup’, sedangkan satunya adalah ‘makhluk tak hidup’ (nonhayati).
Telah kita sadari dan terima (keindahan) faktanya bahwa umat Islam saat ini bisa dikatakan mencapai diversitas yang tinggi, dari angka-angka hay’ah (lembaga) yg ada, pemikiran, perkumpulan, ikatan, pergerakan, kesatuan, partai, persatuan, dsb. Baik terbagi berdasarkan ikatan kedaerahan, kesamaan akademis, kemiripan argumen, ketunggalan cita-cita, pandangan peribadatan, dan lainnya.
UINers yg dirahmati Allah….
'Beauty in diversity', sebait jargon universal, eh UIN-iversal yg muncul dari kesadaran adanya kreasi super rapi dari berjuta-juta-juta-juta anasir kehidupan, sebuah kekuatan di luar kendali kita. Sehingga mari berucap ‘subhanAllah’ sejenak… >> SubhanAllah. . . . .
Kepada Sang Maha Pengatur ‘konspirasi simbiosa alam’, pemilik ‘Teori Yg Takkan Terpecahkan’, dan buanyak lagi ke-Akbar-an lainnya.
Sehingga, sekali lagi, di dalam kehidupan sehari-hari, kita kan berjumpa dengan banyaaak sekali perbedaan, karena itu mari perkuat fondasi mindset ukhuwah dalam framework gaya berpikir dan hidup kita. Jangan sampai melupakan takson tertinggi kita, yakni sebagai ’makhluk Allah’.
Dan!! jangan sampai melupakan kingdom kita semuanya, yakni Islam, yg tengah kita peluk dengan erat ini.
Bagaimakah caranya???!!!
Mahasiswa yang Militan
Salam cinta (dengan kesejukan dan kehangatanx) pada para pembaca semuanya. . .
Istilah ‘mahasiswa’ tentunya menyandang makna sebagai pelaku keilmuan yang lebih spesifik , entah dalam giat rangka menjelajah, meracik atau mengeksekusi keilmuan tersebut.
Istilah ‘militan’ pun nan populer dan familiar di telinga kita. Militan berarti ada kemauan yang keras serta penuh gairah dan semangat. Berangkat dari definisi inilah maka militansi menjadi sifat yg utama dlm komunitas atau golongan tertentu dalam prosesi peng-kaderan anggotanya.
Nah, maka mari kita bicarakan judul obrolan kita kali ini, yakni ‘mahasiswa militan’. Dan menyimak beberapa tawaran barometer ke-militansi-an seorang mahasiswa.
. . . .
. . Seorang mahasiswa yang militan itu adalah ketika kita menelaah koleksi bukunya maka kita bisa menebak jurusan apa dia,
. . Mahasiswa yang militan itu adalah saat kita singgah ke kamarnya, dan melihat situasi di dalamnya entah tempelan-tempelan atau pernak-pernik yang ada kita bisa tahu jurusan apa dia,
. . Mahasiswa yg militan itu adalah saat kita menelaah karya-karyanya, maka kita dengan yakinnya bisa menerka jurusan apa dia,
. . Mahasiswa yang militan itu adalah saat kita menyimak solusi-solusi yg ia tawarkan kita bisa paham di jurusan apa dia belajar,
. . Mahasiswa yg militan itu setidaknya memiliki satu ‘high quality dream’ yg erat berkait bidang keilmuannya. Dan ketika ia mendengar nama jurusannya disebut, maka menjadi lebih segar lah ia dan lebih bersemangat ria. .
. . . .
So, mari bermilitansi dalam spesialisasi akademisi kita masing-masing. Kita telah memilih, kita telah secara sadar tercebur, maka menyelamlah lebih dalam.
>>Semangat bermilitansi!
Isyhadu, I’m BraveDreamer!
Emak di “Emak Ingin Naik Haji” punya impian ke Tanah Suci, juga Bayu di “Garuda di Dadaku” telah bertekad tuk bisa masuk Timnas, Ikal “Laskar Pelangi” sangat ingin pergi ke Paris, Pak Ardan “Kun Fa Yakun” punya harapan tuk miliki semcam toko cermin, juga Agus “Kawin Laris” yg pengin jadi penghulu, para pejuang “Merah Putih”yg ingin memerdekaan bangsanya, pun Azzam “Ketika Cinta Bertasbih” yg berjuang mencari penyempurna ‘dien’nya, serta Arok “Punk in Love” yg mengejar cintanya hingga ke Jakarta, masing-masing begitu tercerah dgn memiliki asa dlm hidupnya….Nah, apakah mimpi kita??!!
. . . . .Dreams is a tool for survive!
Semangat yg pedas dan kesegaran cita-cita yang diulek dengan bumbu-bumbu imajinasi dalam nampan keimanan, semoga kian me’maestro’kan masing2 tamaddun-civilization-peradaban hidup. Kegerahan melangkah, kejauhan tujuan, emban bekal yg berat, teriknya dunia, semoga kian menyegarkan kita saat meneguk tiap tetes-tetes ibrah dan mahabbah nan melimpah.
. . . . . Dream, Pray, and Act!
Ada saudara kita yg meracik target 100 harinya, enam bln, satu tahun, lima tahun, dsb. Ada pula yg memaket langsung mjd 100 target hidupnya. Bebas alias terserah mana yg kan kita pakai. Yg urgen adalah “DLC-nya (Dreams Life Cycle)” dari mimpi kita, yg meliputi proses planning, analysing, desaining, implementation/acting, controlling/maintenance. Dan, kita semua pasti paham dan mampu mengeksplornya sendiri.
. . . . . .Life isn’t about gambling, life is becoming ‘bravedreamer’!
Nah, yg ingin disharingkan dalam tulisan ini adalah ttg jenis (+^~) mimpi kita dan kenekatan kita tuk bermimpi (!^~), sementara mungkin bisa dikelompokkan mjd (sumber: slogy/14.11.04) :
1. Spiritual Dreams
Misalnya adalah pengin naik haji, mjd hafidz/ah Al Quran, meraih Lailatul Qadr, menjadi seorang da’i sukses, punya anak dan cucu yg sholeh/ah, paham ilmu agama/Al Qur’an, mati syahid, dsb
2. Competence (Academic/Skill) Dreams
Misalnya seperti mimpi meraih Nobel, menjadi professor, menjadi seniman internasional, menerbitkan jurnal, menggagas teori baru, menjadi pembicara handal, menjadi altet dunia, menjadi rektor, memajukan pendidikan Indonesia, dsb
3. Social Dreams
Misalnya pengin membangun sebuah ‘perpustakaan rakyat’, bikin yayasan/panti yg besar, mendonorkan organ badan, menjadi relawan sosial, memberantas korupsi, dsb
4. Financial Dreams
Misalnya adalah mimpi punya mobil, dsb
. . . . . Wake Up! because time is heaven!!
Saatnya bangkit berdiri. Mata kita haruslah bertengger diatas agar luas menatap cakrawala dan di depan agar jelas menatap masa depan, kaki kita di bawah agar kokoh menopang tubuh dan agar panjang melangkah, tangan kita haruslah disamping kiri-kanan agar bisa luas merangkul sesama, dan hati kita tetap di dalam badan agar terjaga dari noda dunia.
Hiasilah dompet kita, kamar, komputer, buku, blog, dsb dengan list dari mimpi kita sebagai bukti kesigapan dan keyakinan kita dalam mencetuskannya, dan kau kan sadar bahwa kian hari bertambah, daftar tadi akan tercentang semuanya.
Segera rancang mimpimu(!) tuk manfaatkan waktumu(!!) agar meraih surgamu(!!!).
. . . . Allahu a’lam
Search
Fans
Categories
- ~_^ (2)
- Agenda UIN Maliki Malang (1)
- dunia mahasiswa (2)
- Game UINITY (1)
- Hukum UINITY (1)
- OPAK (1)
- U I N (5)
- UINique Map (1)
- ukhuwah (2)
- video (1)
- wallpaper (2)
Video
Archives
-
▼
2010
(24)
-
▼
Januari
(11)
- Tau gak mengapa embun hadir ke dunia saat pagi hari??
- Tingkatan Ukhuwah
- Game Santri
- Neo Entry
- Nice UIN Wallpaper
- Kalender Akademik Jan-Feb '10
- [Kode Etik Pergerakan], hehehe….
- Taksonomi Ukhuwah (Serial: Ternyata Ukhuwah Dimana...
- Mahasiswa yang Militan
- satUIN video introducing
- Isyhadu, I’m BraveDreamer!
-
▼
Januari
(11)